BERITA

TUMBUH CERDAS TANPA PERILAKU SIBADUNG

Fenomena ‘generasi z’, sebutan untuk generasi masa kini yang memiliki kebiasaan rebahan, asik dengan game dan tik tok, asik eksis di media sosial, dan lainnya, dan adanya pandemi covid-19 menjadikan pemerintah menerapkan kuirkulum merdeka sebagai solusi ketika covid-19 mengubah semua sendi kehidupan. Akhirnya memang segala hal berbalik Yang dulu tabu, sekarang boleh. Yang dulu, jelek sekarang baik. Yang dulu memalukan, sekarang dilakukan. 

Contoh yang remeh, surat izin tidak masuk menjadi hal yang kuno dan menyusahkan. Kini digantikan oleh aplikasi wa atau sms padahal dulu sangat tidak sopan. Telepon seluler (HP) yang dulu tidak diperbolehkan dibawa siswa ke sekolah karena memberikan banyak pengaruh negatif, kini sebagai keharusan memilikinya supaya tidak ketinggalan informasi dari sekolah. Akhirnya, para siswa bermain game secara terus-menerus di luar control, di sekolah mengantuk, disuruh orang tua malas melakukan, diberikan nasihat tidak didengarkan. Bahkan, para siswa cenderung sering lupa dengan materi pelajaran yang didapatkannya di sekolah. Apalagi kemudahan mencari jawaban tugasnya, semua ada di internet. Semua yang didapat anak-anak serba instan. Orang dewasa pun juga tidak kalah dengan anak-anak mereka. Waktu yang seharusnya dihabiskan dengan anak-anak mereka, dihabiskan dengan memencet telepon seluler. Nilai-nilai baik dari orang tua semakin jarang didapatkan sehingga keteladanan tidak didapatkan langsung dari orang tua. Justru, support semangat didapat dari media sosial. Nilai-nilai agama juga semakin dijauhkan. 

Hal itulah yang menyebabkan karakter anak yang gampang putus asa, dan tidak mau berupaya dengan ulet, giat, dan tekun untuk memperoleh apa yang diinginkan dan dicita-citakan. Bahkan, ada yang menyebutnya bahwa ‘generasi z’ ini adalah generasi yang tidak tahan banting. Oleh sebab, segala sebab, dan permasalahan ini, kurikulum merdeka ingin menyentuh sisi ini dan mencari solusi permasalahan pendidikan.  Tema Bangunlah Jiwa dan Raganya sangat diperlukan untuk menggiatkan ‘generasi z’ yang ‘mageran’. 

Perlu diingat, lagu kebangsaan Indonesia Raya juga menyerukan kepada rakyat Indonesia secara implisit untuk membangun Indonesia dengan karakter dan visi positif. 
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya 

Karakter atau perilaku positif tanpa perilaku tercela. Perilaku tercela apa? Perilaku “Sibadung” yang bagaimana? SMA Negeri 3 Sampang ingin berkontribusi membangun jiwa dan raga bangsa Indonesia melalui pelaksanaan Program P5 Fase F Kurikulum Merdeka. 

Pelaksanaan P5 yang dimulai tanggal 21 Januari 2024.  Tepatnya hari Senin.  Pembukaan P5  berlangsung dengan lancer. Ketua Koordinator P5 Tema Bangunlah Jiwa dan Raganya, Uut Swardani, S.Pd., Gr. menyampaikan beberapa kegiatan dalam P5 Tema Bangunlah Jiwa dan Raganya, dengan subtema “Tumbuh Cerdas Tanpa Perilaku Sibadung”.  Kegiatan yang menarik itu antara lain Seminar “Tumbuh Cerdas Tanpa Perilaku Sibadung (Si= Korupsi, ba=Narkoba, dung=Perundungan)”, membuat poster Anti-Sibadung, praktik menyablon kaos Anti-Sibadung, mengalihkan pikiran negatif dengan menulis puisi Anti-Sibadung, dan membangun jiwa dan raga yang sehat  dengan mengkampanyekan Anti-Sibadung melalui tari flashmop. 

Kepala sekolah juga menyampaikan dan mengingatkan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Dimensi Profil Pelajar Pancasila, dan Pelajar Pancasila dengan penuh semangat. 

Pada rangkaian kegiatan seminar, Tim P5 Bangunlah Jiwa dan Raganya bekerjasama dan mendatangkan narasumber langsung dari Kepolisian. Untuk narasumber seminar pertama, materi Antikorupsi dan Perundungan dibawakan oleh AKP Mohammad Mohni, Kasatbinmas (Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat) Polres Sampang. Narasumber kedua, materi Antikorupsi, disajikan oleh Aipda Zainur Rahman, Kanitbinkamsa (Kepala Unit Pembinaan Keamananan Swakarsa) Polres Sampang dan dibantu oleh operator Bripda Bringga Agung juga dari Polres Sampang. Dengan penyampaian yang menarik, para siswa mengikuti dengan saksama. 

Dalam pelaksanaan Program P5 Bangunlah Jiwa dan Raganya ini siswa mendapatkan pengalaman belajar langsung tentang antikorupsi, narkoba, dan perundiungan dari ahlinya, belajar  dengan cara yang menyenangkan, belajar bermakna dan bertujuan, dan dapat mengungkapkan ide tanpa ada rasa takut, serta berpikir beribu kali untuk berperilaku negatif.  (T/280124)