BERITA

THREE IN ONE, SMAGA BISA! : Puncak Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Kelas X, XI dan Pelepasan Kelas XII

Rabu, 8 Mei 2024. Puncak acara P5 kelas X dan XI, Sekaligus pelepasan Siswa kelas XII. Tiga acara dalam satu waktu. Acara P5 X dan XI dengan Tema Gaya Hidup Berkelanjutan (Fase E) dan Bangunlah Jiwa Raganya (Fase F) serta Bagian Kurikulum menggelar Perpisahan Kelas XII.  

Acara Puncak P5 ini dipandu oleh pembawa acara, Virja Najaya (X Merdeka 6)) dan Rayhan Aufa (XI Merdeka 1). Rangkaian acara ini dimulai dengan Pembukaan. Kemudian menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Gerak dan Lagu Dimensi Profil Pelajar Pancasila, serta lagu Pelajar Pancasila. 

Kemudian Sambutan Koordinator, serta Kepala Sekolah, Bapak Ahmad Saifuddin, S.Pd. Koordinator Projek Gaya Hidup Berkelanjutan (Fase E) adalah Ibu Indah Setiyorini, S. Pd. Akan tetapi, karena Bu Indah tidak dapat hadir, akhirnya diwakilkan kepada Ibu Nurhasanah, S.Pd., M.Pd. Kemudian, Koordinator Projek Bangunlah Jiwa Raganya (Fase F), Ibu Uut Swardani, S.Pd., Gr. Kedua koordinator tersebut melaporkan proses pelaksanaan P5 dan akhirnya menggelar puncak acara secara bersamaan.

Untuk memberikan penghormatan kepada kelas XII, Wakakurikulum, Ibu St. Nurhidayah, S.Si.membacakan SK kelulusan dan nama lulusan terbaik. Kemudian, dilanjutkan dengan acara bersalaman dengan Bapak dan Ibu Guru. 

Lulusan Terbaik XII: 
Kelas XII MIPA:  
1. Arikatul Jannah (MIPA-1)
2. Agustin (MIPA-1)
3. Giozaldy Aditya (MIPA-1) 
Kelas XII IPS:
1. Romisa (IPS-1)
2. Dina Sakilatun Nisak (IPS-1)
3. Riski Febrianto (IPS-1) 
Kelas XII Bahasa
1. Safira Nur C (Bahasa) 

Sebelum acara inti ditutup dengan doa kelancaran oleh Khoiriyah (kelas XI), Safira Nur C. (XII Bahasa) sebagai salah satu lulusan terbaik, membacakan puisi yang apik tentang guru. Puisi tersebut bercerita tentang keseharian para siswa di sekolah dan tak lepas dari interaksi dengan para guru. Susah, senang, suka, dan duka, berbaur menjadi satu. Semua ceritanya, telah memutar kembali memori kelas XII. Disadari atau tidak, semua saling membutuhkan, siswa membutuhkan guru. Guru membutuhkan siswa. Siswa patuh dan tetap takzim kepada guru adalah kebanggaan para guru. Guru pasti akan tetap mengingat para siswa yang telah mewarnai kehidupan guru. Apalagi, keberkahan hidup siswa juga salah satunya dari doa guru. 

Akhirnya, gelar karya yang ditunggu-tunggu datang juga. Diawali dengan Gelar Karya pertama, Gelar karya kelas XI, dengan rancak memperlihatkan semangat para penampil. Kelas XI mempersembahkan gerak tari Sendratari dan Flasmop. Gerak tari Sendratari dan Flashmop mengetengahkan Indonesia dengan ragam budayanya.

Di luar ekspektasi, para siswa kelas XI, baik siswa maupun siswi membawakan sendratari dan flashmop dengan sangat luar biasa dan antusias. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari binaan tangan dingin professional, Ibu Uut Swardani, S.Pd., Gr. yang luar biasa. 

Di samping itu, disampaikan oleh salah satu wakil tim P5 BJR. “Sebelumnya ada beberapa kegiatan yang kami praktikkan antara lain Pendalaman materi Sibadung melalui pembelajaran di kelas dan studi kasus, serta seminar dengan mendatangkan narasumber dari Kepolisian. Tujuan mendatangkan narasumber ini untuk membuka cakrawala berpikir para siswa tentang Korupsi, Narkoba, dan Perundungan. Masalah yang sedang viral akhir-akhir ini”. 

Beliau juga menambahkan bahwa para siswa dikuatkan pengetahuan dengan ilmu terapan membuat poster, baik secara manual di kertas maupun digital. Tujuan pembuatan poster ini adalah mengkampanyekan Sibadung sebagai perilaku tidak terpuji dan harus dihindari. Desain poster yang dibuat, menjadi tema tulisan pada kaos. Tentunya, para siswa dibekali ilmu menyablon lain. Di masa depan, ilmu menyablon dapat diterapkan dalam kehidupan para siswa. 

Materi yang juga tidak kalah menariknya, berkampanye dan mencurahkan perasaan melalui puisi. Kalau ada yang bertanya, ANTIKORUPSI, ANTINARKOBA, ANTIPERUNDUNGAN kok ada materi puisi??? Dalam pendidikan psikologi, bagaimana mengetahui indikator seseorang pecandu narkoba, dikatakan sudah "nyambung" adalah ketika diminta menulis menyampaikan perasaan pikirannya adalah Jika tulisannya “nyambung” juga. Begitu juga, seorang anak yang pernah dirundung/di-bully, dia takut mengungkapkan perasaannya, dengan puisi inilah dia dapat menyampaikannya tanpa ada rasa takut dan malu. Tentang Korupsi juga, seorang siswa yang tidak setuju dengan perilaku korupsi, dapat menyampaikan gagasan melalui poster. Serta, untuk menggerakkan raganya dan mengisi jiwanya, para siswa juga mempraktikkan materi gerak tari, baik tradisional, modern dan flashmop yang bertujuan mengkampanyekan “Tumbuh Cerdas Tanpa Perilaku Sibadung”.

Sedangkan Gelar Karya kedua, kelas X tidak kalah apik juga, menampilkan makanan sehat, Tumpeng Sehat Gizi Seimbang. Kepala Sekolah beserta juri dan staf meninjau tempat pergelaran ke kelas-kelas, X Merdeka 1 sampai dengan X Merdeka 7. 

Sebelumnya, melalui Ibu Lukluk, salah satu anggota tim P5 GHB, bagi kelas X telah diarahkan untuk menggelar karya makanan dan minuman sehat. “Pada perayaan besok pagi (hari ini, red), Rabu, 8 April 2024, per kelompok kecil membawa makanan dan minuman sehat yang mengandung 4 sehat 5 sempurna dan dihias/didesain secantik mungkin.perkelompok bebas membawa beberapa porsi sesuai kemampuan” begitu arahan beliau. “Tambahan:jangan lupa utk mendokumentasikan dalam mengolah dan mendesain makanan dan minuman tersebut”, tambah Bu Lukluk.

Dalam prosesnya, P5 kelas X ada lima projek. Projek ini juga menanamkan dan menerapkan Pendidikan karakter. Mulai dari pembiasaan hidup bersih dan sehat, mengidentifikasi pola hidup tidak bersih, memecahkan studi kasus, dan lainnya. 

Untuk menambah wawasan, siswa diajak secara langsung memilah sampah organik dan nonorganik, membuat pupuk organik, serta membuat kreasi tanaman hidroponik dan kreasi taman yang dibuat dokumentasinya berupa video. Kemudian para siswa juga diajak memanfaatkan limbah plastik menjadi barang yang berguna, seperti bunga dan vasnya.

Tidak ketinggalan, tangan-tangan terampil para siswa kelas X menggoreskan cat pada kanvas tembok taman sekolah yang akhirnya menyulap tembok taman menjadi karya yang indah. “Apalagi baru beberapa bukan selesai renovasi dan setelah P5 selesai, SMA Negeri 3 Sampang menjadi lebih indah dan tertata”, kata salah satu fasilitator kelas X. 

Namun, pembiasan baik membuang sampah pada tempatnya juga tidak kalah penting. Hal tersebut adalah gaya hidup yang harus dikembangkan. Baik Para Guru dan siswa, harus menjalankan gaya hidup bersih, terutama MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA.  

Untuk melatih kreativitas, para siswa juga diajak mendesain penyajian makanan dan minuman sehat. Tidak hanya itu, kegiatan bermanfaat bagi dirinya sendiri, mereka juga berkampanye hidup bersih dan sehat melalui pembuatan poster hidup bersih dan sehat. Aksi Nyata Pembuatan Poster Budaya Hidup Bersih dan Membuat Konten (video) Budaya Hidup Bersih, serta membuat konten-konten yang berkaitan dengan Gaya Hidup berkelanjutan. 

Kepala sekolah mengatakan, SMA Negeri 3 Sampang bisa menjadi seperti ini, semua memerlukan pengorbanan. “Jer basuki mawa beya, Jika ingin mencapai kesuksesan tidak lepas dari biaya dan pengorbanan. Ada biaya, tetapi tidak ada keinginan dan kemauan untuk berbenah, ya mustahil. “Jer basuki mawa beya”, Jika ingin sukses tidak lepas dari biaya dan pengorbanan. Akan tetapi, ada biaya tetapi tidak ada keinginan dan kemauan untuk berbenah, ya mustahil. 

Hal ini sesuai dengan lambang Jawa Timur, Dalam situs Pemprov Jatim, dijelaskan makna lambang Jawa Timur salah satunya adalah pita dasar dengan warna putih berisi tulisan JER BASUKI MAWA BEYA. Itu adalah moto Jawa Timur yang mengandung makna bahwa untuk mencapai suatu kebahagiaan diperlukan pengorbanan. (T/ 080524)